PERBANDINGAN CERITA RAKYAT BAWANG MERAH BAWANG PUTIH dan BAMEI LIANGMEI

Kezia Audina Setyorini(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Cerita rakyat merupakan cerita dari masa lampau, yang diturunkan secara lisan, dan menjadi ciri khas setiap bangsa dengan budaya yang dimiliki masing-masing bangsa. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, cerita rakyat semakin pudar di mata masyarakat. Jika hal ini terus dibiarkan, maka cerita rakyat lama kelamaan akan menghilang dari masyarakat, padahal pesan moral dan budaya yang terdapat dalam sebuah cerita rakyat sangatlah menarik dan mendidik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan unsur intrinsik dan menjelaskan latar belakang budaya dua cerita yang berasal dari negara yang berbeda. Penulis menggunakan metode studi pustaka untuk membandingkan cerita rakyat dari Indonesia Bawang Merah Bawang Putih dan cerita rakyat dari Tiongkok Bamei Liangmei. Dalam kedua cerita tersebut, ditemukan bahwa meskipun cerita ini berasal dari negara yang berbeda, terdapat kemiripan tema utama cerita, serta jumlah dan peran tokoh utama dalam cerita tersebut, namun alur cerita keduanya memiliki perbedaan karena adanya perbedaan latar belakang kebudayaan dari negara Indonesia dan Tiongkok.

.

 

Kata Kunci: Bawang Merah Bawang Putih, Bamei Liangmei, Perbandingan.


Full Text:

PDF

References


Kamus besar bahasa indonesia. (2012). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Koentjaraningrat. (2000). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineke Cipta.

Kurnianto, E.A. (2016). Dua cerita rakyat dalam perbandingan. 12(02). 533-

Lindqvist, C. (2008). China empire of living symbols. USA: Da Capo Press.

Nana. (2018, July 24). Kisah kura-kura dalam sejarah nusantara. Retrieved

from http://www.malangtimes.com/baca/29730/2018 0724/081500/kisah-kurakura-dalam-sejarah-nusantara.

Nurgiyantoro, B. (2015). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ong, H.T. (1997). Chinese animal symbolism. Malaysia: Pelanduk Publications.

Siswanto, W. (2008). Pengantar teori sastra. Jakarta: Grasindo.

Wibowo, R.M. (2001). Nama diri etnik jawa. 13(01). 45-55.

Williams, C.A.S. (2006). Chinese symbolism and art motifs. Singapore: Tuttle Publishing.

Winters, R. (2015, July 29). The 2,200-year-old tale of the chinese cinderella.

Retrieved from https://www.ancient-origins.net/news-myths-legends/

fish-wish-your-heart-makes-2200-year-old-tale-chinese-cinderella-003

Chang, Jingyu. (2000). Hanyu cihui yu wenhua. Beijing: Beijing Yuyan Daxue Chubanshe.

Cheng, Yuzhen, (1998). Zhongguo wenhua yaolue. Beijing: Waiyu Jiaoxue Yu Yanjiu Chubanshe.

Feng, Tianyu. (1998). Zhongguo wenhua shi gang. Beijing: Beijing Yuyan Wenhua Daxue Chubanshe.

Soen, Ailing et all. (2006). Ye liang hui bai. Singapore: Lingzi Chuanmei Siren Youxiangongsi.

Zhong, Kui. (2017, April 25). Maque de duochong xiangzheng: Youshí daibiao tantu xiangle youshi yuyì jia guan jin jue. Retrieved, from http://js.ifeng-

.com/a/20170425/5608271_0.shtml




DOI: https://doi.org/10.9744/century.8.1.68-75

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

Indexed by : 

   

    

In cooperation with :

Tools :

 

Statistic Installed since 19 February 2019

View My Stats