PROSES PERKEMBANGAN WAYANG POTEHI DARI ASLI KE KREASI DI GUDO
DOI:
https://doi.org/10.9744/century.8.1.76-89Keywords:
production capacity, standard time, operation system, premix, aggregate planning, computer simulationAbstract
Potehi merupakan suatu budaya dari Tiongkok, yang dalam perjalanannya telah diterima oleh masyarakat Indonesia sehingga dikenal dengan nama wayang potehi. Gudo merupakan sebuah kabupaten di Jombang, Jawa Timur yang saat ini menjadi tempat rujukan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan wayang potehi. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mewawancarai enam orang narasumber dan observasi untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan wayang potehi Gudo dari potehi asli hingga menjadi potehi kreasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pementasan potehi kreasi merupakan salah satu langkah konkrit yang saat ini dilakukan agar wayang potehi Gudo tetap eksis mencocoki jamannya. Dalam penelitian ini ditinjau dan ditemukan beberapa bagian dari potehi kreasi yang tidak terlalu mengalami perubahan dari pakemnya, yakni penggunaan panggung, alat musik dan bahasa. Selain itu juga ditemukan beberapa bagian yang mengalami banyak perubahan, mencakup fungsi pementasan yang tak lagi untuk persembahan dewa-dewi sehingga pementasan potehi kreasi tidak lagi mengadakan ritual sebelum pementasan, pemilihan cerita serta makna dari pakaian dan atribut yang digunakan oleh boneka potehi kreasi.
Kata kunci: Wayang, Potehi Asli, Potehi Kreasi, Gudo.
References
Birowo, C. K. (2014). Perancangan Komunikasi Visual Interaktif Gemar dan Belajar Wayang Potehi. 21.
Bogdan, R., & Biklen, S. (1992). Qualitative Research for Education: an Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon.
Hoed, B. H. (2011). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depol: Beji Timur.
Indahwati, D. (2010). Deskripsi dan Intepretasi Warna dan Motif Busana Boneka Wayang Potehi. Jakarta: Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Kaelan, M. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya Filsafat, Seni, Agama dan Humaniora. Yogyakarta: Paradigma.
Kuardhani, H. (2011). Toni Harsono, Maecenas Potehi dari Gudo. Yogyakarta: Isacbook.
Kuntjara, E., Suprajitno, S., & Christiana, E. (2013). Chinese-Indonesians: Their Lives and Identities. Surabaya: Institute of Research and Community Service Petra Christian University.
Kurniawan, H. (2017). Potehi in New Order's Restraint: The Lost Inheritor Generation of Chinese Wayang Culture.
Lisminingsih, S. (2013). Analisis Kehidupan Masyarakat Tionghoa Suku Totok dan Tionghoa Peranakan Pada Abad 17 di Batavia, 6.
Liu, M. X. (1999, 06 10). Zhong Guo Zhang Zhong Yi Shu - Bu Dai Xi 中国掌中艺术 - 布袋戏. Retrieved from https://market.cloud.edu.tw/content/local/kaushoun/wuga/drama/butai/index.htm
Mastuti, D. W. (2014). Wayang Potehi Gudo. Jakarta: PT Sinar Harapan Persada.
Olivia. (1999). Journal of Chinese Ritual, Theatre and Folklore. History of Affiliation with the Fengdexuan Temple Puppet Theatre Troupe in Surabaya, Indonesia, pp. 233-281.
Purwoseputro, A. (2014). Wayang Potehi of Java. Jakarta: Afterhours Book.
Sufianto, A., Fillysca, & Joncicilia, S. (2011, April 1). Humaniora. The Comparison between Chinese Puppet Show and Chinese-Javanese Blend Puppet Show in Indonesia, pp. 885-892
Tunggal, N. (2015, April 25). Akulturasi Budaya: Inspirasi dari Desa Gudo. Kompas.
Yang, L. Q. (2008). Retrieved from Hui An Nan Pai Bu Dai Xi 惠安南派布袋戏: http://www.mnwhstq.com/szzy/fyxmpcjk/201607/t20160713_94054.htm
Huang, S. Z. (n.d.). Retrieved from Hua Shuo Bu Dai Xi 话说布袋戏: http://www3.ylsh.chc.edu.tw/%E5%9C%8B%E6%96%87%E7%A7%91/%E8%AA%9E%E6%96%87%E7%A0%94%E7%BF%92%E7%87%9F/94%E5%B8%83%E8%A2%8B%E6%88%B2%E7%87%9F/%E8%A9%B1%E8%AA%AA%E5%B8%83%E8%A2%8B%E6%88%B2.htm
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan artikel dalam jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas penulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-ekslusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku) dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.