Drama Televisi Modern Tiongkok sebagai Alat Bantu Belajar Kosakata Bahasa Mandarin bagi Wanita Dewasa Muda

Ivana Meliana(1*),


(1) Petra Christian University
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujan untuk mengeksplorasi bagaimana drama televisi modern Tiongkok dapat digunakan sebagai alat bantu wanita dewasa muda yang belum pernah belajar Bahasa Mandarin secara formal sebelumnya, serta menyelidiki proses akuisi yang terjadi sehingga mereka dapat menyerap beberapa kosakata Bahasa Mandarin melalui menonton drama televisi Tiongkok modern. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah empat wanita muda non-Tionghoa yang berusia 30-40 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan wawancara online semi terstruktur. Hasil analisis menunujukkan bahwa menonton drama televisi Tiongkok modern dapat menjadi motivasi bagi responden untuk belajar Bahasa mandarin, dan dari hasil wawancara diketahui bahwa semua responden sangat terbantu dengan adanya subtitle untuk memahami dialog di dalam drama. Setelah motivasi untuk belajar bahasa Mandarin terbentuk dari menonton drama televisi, responden mulai belajar secara sadar dan menggunakan strategi belajar kosakata yang dipilihnya. Hasil juga menunjukkan bahwa kosakata yang diserap oleh responden selama menonton drama televisi modern Tiongkok adalah kosakata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Keywords


drama televisi modern Tiongkok; pembelajaran kosakata Bahasa Mandarin; akuisisi insidental; strategi pembelajaran kosakata Bahasa Mandarin; alat bantu

Full Text:

PDF

References


Gu, Y., & Johnson, R.K. (1996). Vocabulary learning strategies and language learning outcomes. Language Learning, 643–679.

Gu,Y. (2003). Vocabulary learning in a second language: person, task, context, and strategies. TESLEJ, 7 (2): 1–26.

Herdiananda, Dea. (2010). Pemanfaatan audio visual (film kartun) sebagai media bantu siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Mandarin di SMA Negeri 4 Surakarta. Universitas Sebelas Maret.

Hulstijin. (1996). Does incidental vocabulary acquisition really exist. AILA Congress. Jyvaskyla.

Ien, A. (1985).Watching dallas. Methuen, Inc.

John, F. (2010). Television culture. Routledge.

Lǐ jiànxióng. (2021). Zìmù de bùtóng chéngxiàn fāngshì duì hànyǔ cíhuì fùdài xí dé hé shìpín lǐjiě de yǐngxiǎng. Lánzhōu jiāotōng dàxué,6.

Maulana, I., & Mulyadi, R. (2021). Pengaruh media film barat dengan subtitle bahasa Inggris terhadap penguasaan kosakata siswa. Universitas PGRI Palembang.

Moir., J. & Nation. (2008). Vocabulary and good language learners. In C. Griffiths (Ed.)s (pp. 159–173). Cambridge University Press.

Montero Perez, M., Peters, E., & Desmet, P. (2015). Enhancing vocabulary learning through captioned video:An eye-tracking study. The Modern Language Journal, 99, 308–328.

Moleong, L. J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosadakarya.

Nation.(1990). Teaching and Learning Vocabulary. Newbury House.

Oxford, R.L.(1990b). Language learning strategies: What every teacher should know. MA:Heinle and Heinle/Cengage.

Oxford, R.L.(2017). Teaching and Researching Language Learning Strategies. Routledge,2017.

Peters, E., Heynen, E., & Puim`ege, E. (2016). Learning vocabulary through audiovisual input: The differential effect of L1 subtitles and captions. System, 63, 134–148.

Peters, E. (2018). The effect of out-of-class exposure to English language media on learners’ vocabulary knowledge. ITL-International Journal of Applied Linguistics, 169, 142–168.

Peters, E., & Webb, S. (2018). Incidental Vocabulary Acquisition through Viewing L2 Television and Factors That Affect Learning. Studies in Second Language Acquisition, 40, 551-577.

Poerwandari, K. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Fakultas Psikologi UI.

Richardson, K.(2010). Television dramatic dialogue: A sociolinguistic study. Oxford University Press. doi: 10.1093/acprof:oso/9780195374056.001.0001

Rodgers, M. P. H. (2013). English Language learning through viewing television: An investigation of comprehension, incidental vocabulary acquisition, lexical coverage, attitudes, and captions [Unpublished doctoral dissertation]. Wellington, NZ: Victoria University.

Satrya, W. (2021). Pakar UNAIR kupas tuntas penyebab demam drama pada perempuan. Unair News: https://www.unair.ac.id/2021/05/05/pakar-unair-kupas-tuntas-penyebab-demam-drama-korea-pada-remaja-perempuan/

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. alfabeta.

Vidal, K. (2011). A Comparison of the effects of reading and listening on incidental vocabulary acquisition. Universidad Autónoma de Madrid ,vol.61, no. 1 ,2011, pp. 219–258.

Wibowo, O. T. (2018). Fenomena website streaming film di era media baru: Godaan, perselisihan, dan kritik. Jurnal Kajian Komunikasi, 6(2): 192.

Webb & Nation. (2017). How vocabulary is learned, UK: Oxford University Press.

Webb & Rodgers. (2009a). Vocabulary demands of television programs. Language Learning, 59, 335-366.

Yáng méng méng. (2018). Hànyǔ èr yǔ xuéxí zhě de cíhuì fùdài xí dé yánjiū. 4.




DOI: https://doi.org/10.9744/century.11.1.16-30

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

Indexed by : 

   

    

In cooperation with :

Tools :

 

Statistic Installed since 19 February 2019

View My Stats