Konflik dalam Film “Di balik 98”– Alih Kode dan Campur Kode
Aurelia Clarissa Susantopokhan, Dwi Retnaning Untari
Abstract
Bahasa merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia dan salah satu fungsinya yaitu sebagai alat komunikasi. Terdapat suatu fenomena bahasa yaitu alih kode dan campur kode. Penulis menggunakan film “Di balik 98” (2015) dikarenakan konflik yang terjadi dalam film tersebut dapat dipahami oleh penonton dan menggunakan lebih dari satu bahasa. Dalam penelitian ini penulis ini menganalisis bagaimana bentuk alih kode dan campur kode pada saat terjadi dan bagaimana memahami konflik dalam film “Di balik 98” melalui teori alih kode dan campur kode, teori konflik dan teori interpretasi. Data penelitian diperoleh dari dialog-dialog konflik yang terdapat dalam film “Di balik 98” dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa dialog konflik lebih sering menggunakan alih kode antar kalimat, alih kode intra kalimat dan campur kode tataran kata. Sementara konflik yang sering terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan dan penyelesaian masalah yang sering terjadi adalah coercion dan stalemate . Namun tidak semua alih kode dan campur kode tidak bisa untuk menginterpretasikan bahwa terjadi konflik.
DOI:
https://doi.org/10.9744/century.11.1.43-53
Refbacks
There are currently no refbacks.
Indexed by :
Tools :
Statistic Installed since 19 February 2019
<div class="statcounter"><a title="Web Analytics" href="https://statcounter.com/" target="_blank"><img class="statcounter" src="https://c.statcounter.com/11951494/0/9456f7d7/0/" alt="Web Analytics"></a></div> View My Stats