Analisis Komentar Netizen Douban Terhadap Konflik Budaya dalam Film “The Farewell”

Kezia Tamarisca(1*), Elisa Christiana(2),


(1) Petra Christian University
(2) Petra Christian University
(*) Corresponding Author

Abstract


Konflik budaya merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan manusia, karena setiap orang dilahirkan dengan latar belakang yang berbeda-beda, dan tentunya norma, etika, moralitas dan nilai-nilai budaya tidak terlepas dari interaksi interpersonal. Konflik budaya hampir selalu terjadi dalam kehidupan nyata, namun juga dapat terwujud melalui pertunjukan seperti film.  Penulis memilih film The Farewell (2019) dikarenakan terdapat konflik budaya antara Tiongkok dan barat yang terjadi dalam film tersebut dan film ini mendapat banyak komentar dari netizen di Douban, yaitu komunitas daring budaya Tiongkok yang berfokus pada rekomendasi dan komentar film, buku, dan musik. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis bagaimana komentar netizen Douban terhadap konflik budaya dalam film “The Farewell” melalui teori perbedaan antara nilai budaya kolektivisme dan individualisme yang dikemukakan oleh Kim (1994). Data penelitian diperoleh dari komentar-komentar netizen Douban selama kurun waktu tahun 2019, yaitu tahun ketika film “The Farewell” ditayangkan, yang membahas tentang konflik budaya yang terdapat dalam film The Farewell dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam komentar singkat kategori “bagus”, netizen Douban setuju dan menghargai perbedaan antara nilai budaya Tiongkok dan barat yang terdapat dalam film tersebut. Namun, dalam komentar singkat kategori “umum” ada netizen Douban yang setuju dan ada yang tidak setuju terhadap perbedaan nilai budaya, ada yang lebih memihak pada nilai budaya kolektivisme dan ada juga yang lebih memihak pada nilai budaya individualisme. Dalam komentar singkat kategori “buruk”, netizen Douban tidak setuju dengan nilai-nilai budaya Tionghoa dalam film tersebut, mereka percaya bahwa konflik budaya dalam film tersebut hanya akan menciptakan stereotip orang Tionghoa di barat.


Keywords


Konflik Budaya; Nilai Budaya; Komentar Netizen; Douban; “The Farewell”

Full Text:

PDF

References


Alo, L. (2005). Komunikasi antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Anh, To Thi. (1975). Eastern and Western cultural values. Conflict or harmony? Manila: East Asian Pastoral Institute.

Arviana, G. (2021). Sentiment analysis, teknik untuk pahami maksud di balik

opini pelanggan. Glints.com.

Berns, G. & Atran, S. (2012). The biology of cultural conflict. Philos Trans R Soc

Lond B Biol Sci, 367(1589): 633–639.

Càixùdōng. (2022). Kuà wénhuà jiāojì shìjiǎo xià de zhōngxī wénhuà chāyì jiǎn

lùn——yǐ diànyǐng “bié gàosù tā” wéi lì. Hónghé xuéyuàn xuébào. fx361.com.

Chairunnisa, I. Y. (2018, May 31). Bahasa dan kebudayaan. UNES Journal of

Education Scienties, II(1), 48-61.

Chao, R., & Tseng, V. (2002). Parenting of Asians. In M. H. Bornstein (Ed.).

Handbook of Parenting. (pp. 59-93). Mahwah: Lawrence Erlbaum.

Dòubàn diànyǐng. (n.d.). Retrieved from

https://Movie.Douban.Com/subject/30390144//

Greenfield, P.M. (2000). Three approaches to the psychology of culture : Where

do they come from ? Where can they go ? Asian Journal of Social

Psychology , 3 , 223-240.

Herlianto, A. (2022). Heboh komentar netizen, apa sih manfaat dan kerugiannya?

Retrieved from https://tugujatim.id/heboh-komentar-netizen-apa-sih-

manfaat-dan-kerugiannya/

Hofstede, G. (2011). “Dimensionalizing Cultures : The Hofstede Model in

Context Dimensionalizing Cultures : The Hofstede Model in Context.”

Journal of Psychology And Culture, Vol. 2, pp. 1–26.

Hong, T. (2013). The Differences between Western and Chinese Culture.

Retrieved from

https://blogs.nottingham.ac.uk/chinesestudies/2013/08/18/the-differences-

between-western-and-chinese-culture/

Húwénqí. (2021). Jīyú wénhuà wéi duó lǐlùn de zhōng měi wénhuà chāyì fēnxī—

—yǐ diànyǐng “bié gàosù tā” wéi lì. Shāndōng shīfàn dàxué wàiguóyǔ

xuéyuàn. (H) Education& Social Sciences; (F) Literature/ History/

Philosophy, J905.

Kim, U. (1994). Individualism and collectivism. Conceptual clarification and

elaboration. Dalam U. Kim, H.C. Triandis, C. Kagitcibasi, S. Choi, & G.

Yoon (Eds.) Individualism and collectivism. Theory, method, and

applications 19-40. Thousand Oaks, CA: Sage.

Liángbóhàn. (2021). Kuà wénhuà jiāojì shìjiǎo xià zhōng měi jiātíng wénhuà

chāyì yánjiū - yǐ diànyǐng “bié gàosùtā” wéi lì. Shǎnxī shīfàn dàxué guójì

hàn xuéyuàn. (F) Literature/ History/ Philosophy, H195.

Luthans, F. (2006). Perilaku organisasi edisi sepuluh. Yogyakarta: Andi.

Mǎmǐnqiáng. (2020). Diànyǐng “bié gàosù tā” huò 2020 nián “dúlì jīngshén

jiǎng”“zuì jiā yǐngpiàn”dàjiǎng. Diànyǐng jiè.

Michailova, S. & Hutchings, K. (2006). National Cultural Influences on

Knowledge Sharing: A Comparison of China and Russia. Journal of

Management Studies. 2006;43(3):383–405.

Minderop, A. (2006). Pragmatisme sikap hidup dan prinsip politik luar negeri

Amerika (1st ed.). Jakarta, Jakarta, Indonesia: Yayasan Obor Indonesia

Samovar & Porter. (2004). Communication Between Cultures. 5th Edition. Boston:

Thomson Wadsworth.

SimilarWeb. (2023). douban.com Ranking. Retrieved from

https://www.similarweb.com/website/douban.com/#overview

Sukmadinata. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Turner, J.H. (2005). Sociology. Prentice Hall.

Xuān hán lín hé lù mǐn. (2022). Diànyǐng “bié gàosù tā” zhōng de

zhōng měi wénhuà chāyì hé rónghé. Cānkǎo wǎng:fx361.com.




DOI: https://doi.org/10.9744/century.12.1.39-54

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Indexed by : 

   

    

In cooperation with :

Tools :

 

Statistic Installed since 19 February 2019

View My Stats