ANALISIS PENERJEMAHAN PADANAN KATA KERJA PADA TEKS CERITA RAKYAT DALAM BAHASA INDONESIA KE BAHASA MANDARIN 印尼民间故事文本中中文动词对等词及其翻译分析

Budi Dharmawan(1*), Daniel Ginting(2),


(1) Machung University
(2) Machung University
(*) Corresponding Author

Abstract


Bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas dan manusiawi untuk membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Peradaban manusia tidak akan mungkin terjadi tanpa bahasa. Penelitian ini menganalisis padanan kata kerja dan maknanya pada cerita rakyat Indonesia ke dalam bahasa mandarin dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perbedaan padanan kata dan makna dari kata kerja dan menentukan padanan kata dan makna yang tepat. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa dari 5 cerita rakyat Indonesia ( Cerita Asal Usul Danau Toba, Malin Kundang, Timun Mas, Asal Usul Burung Cenderawasih dan Candi Prambanan ), terdapat 2 kategori kata kerja : kategori kata kerja yang dapat diterjemahkan yang terdiri dari 48 kata kerja dan kategori kata kerja yang sulit diterjemahkan yang terdiri dari 14 kata kerja. Penentuan padanan kata yang tepat dengan menggunakan teknik penerjemahan kesepadanan lazim dan generalisasi. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin rumit kosakata yang digunakan, semakin sulit juga padanan kata dan makna yang sama dalam bahasa target. Sementara itu, faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi suatu padanan kata dan makna adalah relatifitas budaya.


Keywords


bahasa dan budaya; kata kerja; padanan kata; cerita rakyat

Full Text:

PDF

References


Aklamiyah. (2016). Model dan teknik penerjemahan kalimat bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 13, 125-134.

Albir, A. H., & Molina, L. (2002). Translation techniques revisited: a dynamic and functionalist approach (Vol. XLVII). Universitat Autònoma de Barcelona.

Bennet, M. J., Bennet, J. M., & Allen, W. (2003). Developing intercultural competence in language classroom. Culture as the core: Perspectives on culture in second language learning, 237 - 270.

Blom, J. P. (1972). Social meaning in linguistic structure: Code-switching in Northern Norway. Holt, Rinehart, and Winston.

Chaer, A. (2003). Linguistik umum. Rineka Cipta.

Chaer, A. (2014). Linguistik umum. Rineka Cipta.

Devianty, R. (2017). Bahasa sebagai cermin kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24(2), 226-245.

Geeraerts, D. (2010). Theories of lexical semantics. Oxford University Press.

Kato, T. (2005). Adat minangkabau dan merantau dalam perspektif sejarah. PT. Balai Pustaka.

Keraf, G. (2008). Diksi dan gaya bahasa. PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik. Gramedia Pustaka Utama.

Kustyarini. (2017). Bahasa dan pembentukan karakter. Likhitaprajna, 19(2), 44-51.

Nababan, P. W. (1991). Sosiolinguistik suatu pengantar. Gramedia Pustaka Utama.

Partana, P., & Sumarsono. (2002). Sosiolinguistik. Sabda dan Pustaka Belajar.

Pateda, M. (2001). Semantik leksikal. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2005). Memahami penelitian kualitatif. Alphabet.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi (Mix Method). Alphabet.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alphabet.

Verhaar, J. (1981). Pengantar linguistik. Gadjah Mada University Press.

Walidin, W., Saifullah, & Tabrani. (2015). Metodologi penelitian kualitatif & grounded theory. FTK Ar-Raniry Press.

Yunhadi, W. (2016). Realitas bahasa dalam postulat Sapir dan Whorf. Lingua, 13(2), 169-180.

Yusri, & Mantasiah, R. (2020). Lingusitik mikro: (Kajian internal bahasa dan penerapannya). Deepublish.




DOI: https://doi.org/10.9744/century.11.2.64-83

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Indexed by : 

   

    

In cooperation with :

Tools :

 

Statistic Installed since 19 February 2019

View My Stats