Konflik dalam Film “Di balik 98”– Alih Kode dan Campur Kode

Aurelia Clarissa Susantopokhan(1*), Dwi Retnaning Untari(2),


(1) Petra Christian University
(2) Petra Christian University
(*) Corresponding Author

Abstract


Bahasa merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia dan salah satu fungsinya yaitu sebagai alat komunikasi. Terdapat suatu fenomena bahasa yaitu alih kode dan campur kode. Penulis menggunakan film “Di balik 98” (2015) dikarenakan konflik yang terjadi dalam film tersebut dapat dipahami oleh penonton dan menggunakan lebih dari satu bahasa. Dalam penelitian ini penulis ini menganalisis bagaimana bentuk alih kode dan campur kode pada saat terjadi dan bagaimana memahami konflik dalam film “Di balik 98” melalui teori alih kode dan campur kode, teori konflik dan teori interpretasi. Data penelitian diperoleh dari dialog-dialog konflik yang terdapat dalam film “Di balik 98” dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa dialog konflik lebih sering menggunakan alih kode antar kalimat, alih kode intra kalimat dan campur kode tataran kata. Sementara konflik yang sering terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan dan penyelesaian masalah yang sering terjadi adalah coercion dan stalemate. Namun tidak semua alih kode dan campur kode tidak bisa untuk menginterpretasikan bahwa terjadi konflik.


Keywords


Alih kode; Campur Kode; Konflik; Interpretasi; Sosiolinguistik

Full Text:

PDF

References


Alfathoni, M. A. M., & Manesah, D. (2020). Pengantar teori film. Deepublish

Auer, P. (2002). Code-Switching in conversation: language, interaction and identity (Vol. 76, Issue 4). Routledge. https://doi.org/10.2307/417240

Chaer, A., & Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik: perkenalan awal (Revisi ed.). PT Rineka Cipta.

Coser, L. A. (2001). The functions of social conflict (21 Volumes). Routledge.

Holmes, J. (2013). An Introduction to sociolinguistics (Vol. 70, Issue 3). Routledge. https://doi.org/10.2307/416511

Hua, Z. (2008). Duelling Languages, Duelling Values: Codeswitching in bilingual intergenerational conflict talk in diasporic families. Journal of Pragmatics, 40(10), 1799–1816. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2008.02.007

Indra, I.B.K. (2008). Faktor Pendukung Terjadinya Campur Kode dalam Pementasan Drama Gong di Bali. Aksara, XIX (31), 35 – 43

Jendra, Made Iwan Indrawan. (2010). Sosiolinguistic the study of societies languages. Graha Ilmu.

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus linguistik. Gramesia pustaka

Mahalli, M., Hawa, M., & Hidayati, A. (2021). Analisis alih kode campur kode dialog antar tokoh film yowis ben 2.

Nimashita,I., Isnaini, Z. (2017). Code switching in daarin wa gaikokujin movie, 1–10. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/207191/alih-kode-dalam-film-daarin-wa-gaikokujin

Pjt, B. (2018). Analisis alih kode dan campur kode dalam film 小孩不笨 (xiǎohái bù bèn; I not stupid). http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11046

Prasista Himawan. (2008). Memahami film. Cetakan 1. Homerian Pustaka.

Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati. (2014). Sosiologi: suatu pengantar. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan (19th ed.). ALFABETA, CV.

Suwandi, Sarwiji. (2014). Serba linguistik (mengupas pelbagai praktik bahasa). Universitas Sebelas Maret Press.

Wahid, M. (2015). Teori interpretasi Paul Ricoeur. PT LKIS Printing Cemerlang.

Behind 98 - Netflix. (2015). Retrieved March 14, 2022, from https://www.netflix.com/watch/81335916?trackId=14170286&tctx=7%2C1%2Ce27e9fe2-ee76-4c06-890d-febbdf89454f-150665302%2Cf41f02d1-d97d-48f1-a347-cc8d1d30f2ab_150748320X3XX1647266866879%2Cf41f02d1-d97d-48f1-a347-cc8d1d30f2ab_ROOT%2C%2C%2C




DOI: https://doi.org/10.9744/century.11.1.43-53

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

Indexed by : 

   

    

In cooperation with :

Tools :

 

Statistic Installed since 19 February 2019

View My Stats